Dua identitas
"ayo kita ambil jamnya!" Ucap Kaito. Dia adalah Kaito, seorang siswa di salah satu sekolah menengah atas, dia berusia 18 tahun dan memiliki kehidupan layaknya siswa SMA pada umumnya. Namun, dia memiliki rahasia besar dibalik kehidupannya sebagai siswa, dia bukan remaja biasa yang ada di kota.
Di luar kehidupannya sebagai remaja yang normal, dia memiliki identitas lain yang tidak diketahui siapapun. Dia memiliki alat alat canggih yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai hal. Dengan alat tersebut, dia dapat menjalankan aksinya yaitu mencuri benda benda yang sangat berharga. Dia tidak lagi mencuri barang pribadi milik satu orang, dia sudah dapat mencuri barang milik negara yang dilindungi dengan ketat.
Akibat aksinya, dia dijuluki "phantom thief" atau pencuri hantu dikarenakan dia tidak pernah tertangkap.
Semua orang mencarinya, dia menjadi salah satu tersangka paling terkenal di seluruh penjuru negara. Polisi, tentara, bahkan detektif terkenal pun tidak dapat menangkap dia. Semua masyarakat berpikir bahwa dia adalah pria dewasa dengan segala strategi dan trik yang tidak dapat di mengerti oleh orang biasa. Namun, bagaimana reaksi masyarakat ketika mereka tahu bahwa buronan yang mereka cari ternyata seorang siswa SMA yang sangat suka bersosialisasi? Saat sekolah, Kaito sangat peduli dengan keadaan sekitar dan teman temannya, dia dikenal tidak pernah memberontak dan selalu mendengarkan perintah, nasihat dan saran dari orang di sekitarnya. Namun, saat melakukan aksinya, sifat tersebut berubah total. Kaito hanya peduli dengan barang yang akan dicuri dan tujuan awalnya, dia tidak mau saran dari orang lain mengganggu rencananya yang sangat sempurna.
Suatu hari, Kaito merasa ingin mencuri sesuatu lagi, namun dia bingung barang berharga apa yang bisa ia targetkan. Itulah saat dia mengingat bahwa baru saja ada jam besar yang dibangun oleh pemerintah. Jam itu sangat berharga, ada berlian, emas dan logam berharga lainnya yang terdapat di jam tersebut. Kaito tersenyum kecil, "ini akan menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan" pikirnya sembari menyusun rencana. Dia terbangun sepanjang malam untuk menyusun rencana yang sempurna, Kaito terkenal tidak pernah gagal dalam aksinya, dia tidak mau reputasi baik itu tercoreng.
Keesokan paginya, dia perlu pergi ke sekolah, dia memiliki brangkas yang tersimpah di rumahnya dan tidak di ketahui oleh siapapun. Itulah tempat dimana dia menyimpan semua rencananya dan barang yang telah dia curi. Setelah selesai bersiap-siap, dia pergi ke sekolah seperti remaja normal, dia bertemu dengan teman temannya dan bermain juga belajar bersama. Tidak ada satupun orang yang mengira bahwa remaja yang sangat ramah ini adalah buronan yang sangat dicari oleh kepolisian.
Dia adalah anak rajin yang selalu mendapatkan ranking, guru guru selalu memyebut namanya saat membicarakan siswa yang pintah di sekolah tersebut. Dia sangat populer sebagai siswa di sekolah itu karena kecerdasannya. Namun Kaito tidak hanya menggunakan kecerdasannya yang luar biasa di sekolah, dia gunakan kecerdasannya untuk hal yang tidak disangka orang orang.
Aksi Kaito ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, ada masyarakat yang menganggap Kaito sangat keren karena bisa mencuri hal hal yang dijaga ketat, namun ada juga yang menentang keras aksinya karena melanggar norma. Sebelum melakukan aksinya, Kaito punya suatu kebiasaan. Dia akan mengumumkan apa aksinya selanjutnya, apa barang yang akan dia curi, kapan dan dimana dia akan mencuri barang tersebut, dan berapa kira kira harga dari barang tersebut. Dia bukan pencuri yang mencuri dalam diam, dia secara terang-terangan menyatakan bahwa dia akan beraksi, namun dia tidak pernah tertangkap. Polisi selalu patroli dan menjaga waktu dan tempat yang disebutkan Kaito serta barang yang akan dicuri, namun Kaito jauh lebih licik dan cerdas dibanding para patroli.
Pada 24 Desember, dia melancarkan aksinya, dia akan mencuri jam besar yang selalu dibanggakan oleh pemerintah. Apakah dia akan berhasil, atau malah gagal untuk yang pertama kalinya? Saat dia memantau dari kejauhan, terlihat sangat banyak polisi, tentara dan detektif yang berada di tkp, bahkan pemerintah membawa helikopter untuk memudahkan patroli. Kaito merasa puas, ternyata ancamannya dianggap sangat serius oleh pemerintah, dia tersenyum dibalik kostum putihnya yang sangat terkenal. Namun, apapun yang dilakukan oleh pemerintah tidak dapat mencegah Kaito. Dia mulai mendekat ke tkp dengan salah satu alatnya yang bisa membuatnya bergerak di udara, dan jubahnya yang membuatnya nyaris tak terlihat. Sekarang dia menjadi kelelawar yang bersembunyi di kegelapan dan bersiap mencari mangsa. Dia turun di bagian belakang jam, Dimana disanalah patroli yang bertugas paling sedikit, memudahkan dia untuk melakukan aksinya. Dia menyamar menjadi polisi, dia mencuri tanda pengenal dan identitas salah satu polisi dan menyamar. Dan dia dengan mudah masuk ke dalam jam raksasa yang sedang dalam bahaya.
Didalam terdapat lebih banyak polisi, dan juga pemerintah di lantai paling atas, tepat dibawah jam raksasa tersebut. Sementara diluar, terdapat banyak masyarakat yang menunggu Kaito melakukan aksinya, mereka penasaran apakah Kaito dapat mencuri jam raksasa tersebut. Kaito dengan penyamaran yang tidak dicurigai siapapun melewati polisi dan tentara di lantai lantai yang ia lewati. Namun, lantai yang saat ini akan dia lewati memiliki penjagaan yang lebih ketat dan mustahil dia lewati, akhirnya dia memilih untuk masuk ke ventilasi agar bisa menuju ke jam raksasa.
Sampailah dia, di hal yang akan sangat berpengaruh bagi pengalamannya dan reputasinya. Jam raksasa itu terus menunjukkan waktu dan berputar, walaupun Kaito sudah berada di depannya. Masyarakat yang berada di depan jam melihat sosok Kaito di depan jam raksasa tersebut dan mulai bersorak. Kaito tahu posisinya sudah di ketahui, dan dia mulai terancam. Dengan alat yang ia miliki, dia mengambil semua berlian dan emas yang ada di jam tersebut. Setelahnya, dia kabur dan menjauh dari tkp, saat para polisi sampai di depan jam, jam tersebut terlihat hampir tidak tersentuh. Mereka mengganggap apa yang dilakukan Kaito gagal dan hanya ancaman belaka. Akhirnya, informasi itu menyebar dan semua kerumunan itu membubarkan diri.
Kaito telah berada di ruangannya, tersenyum lebar karena masyarakat mengira ia gagal, padahal jam raksasa tersebut dapat dikecilkan oleh alatnya dan dibawa. Jam yang kini berada di menara itu adalah jam imitasi yang sudah dibuat sedemikian rupa olehnya. Mungkin secara kasat mata, tidak akan ketahuan, namun cepat atau lambat, pemerintah pasti tahu kebenarannya. Dia bangga pada dirinya sendiri, dan menyimpan jam yang harganya tidak bisa disebutkan di brangkas kesayangannya, bersama barang curiannya yang sangat banyak.
Keesokan harinya, seluruh sekolahnya gempar, semua siswa dan siswinya bercerita tentang 'kegagalan' Kaito atas aksinya. Ada yang menganggap bahwa Kaito memang lemah, banyak juga yang berteori bahwa Kaito hanya memberikan ancaman belaka dan akan segera meluncurkan aksinya yang sebenarnya. Para guru berusaha meyakinkan para siswa bahwa tidak terjadi apapun malam itu dan Kaito tidak akan melakukan aksi apapun setelah itu. Namun, hanya Kaito yang merasa tidak tertarik dengan topik itu, saat seseorang mengajaknya berbicara mengenai topik itu, dia menolak dan mengatakan bahwa dia tidak tertarik.
Di menara jam tersebut, beberapa ahli di kerahkan untuk melakukan perawatan rutin terhadap jam tersebut. Jam dan menaranya di bersihkan, apa yang rusak diperbaiki, dirawat dengan baik. Saat perawatan dan pembersihan rutinnya selesai, tiba saatnya untuk diperiksa kualitas jam tersebut. Pemerintah membayar biaya yang sangat banyak untuk menyewa para ahli demi kondisi jam tersebut. Namun, alangkah kagetnya orang-orang saat mengetahui bahwa jam tersebut palsu. Pemerintah menyuruh mereka untuk memeriksa ulang dan lebih teliti, namun hasilnya sama. Jam yang ada di depan mereka ternyata bukan jam raksasa yang megah itu, ini hanyalah jam imitasi. Pemerintah gempar, dan menyebarkan berita ini ke seluruh negara. Masyarakat terkejut, bagaimana cara Kaito mengganti jamnya dengan jam palsu dengan waktu yang singkat, dan bagaimana bisa ia membuat jam yang sama persis dengan jam aslinya juka dilihat oleh kasat mata. Kejadian ini menggemparkan negara, Kaito yang digosipkan akhirnya gagal dalam aksinya, ternyata berhasil dan bisa dibilang terlalu berhasil karena aksinya yang tidak disangka orang-orang.
Saat Kaito mendengar berita tersebut dia merasa puas sekaligus kecewa, ia kecewa kenapa kejutannya sangat cepat terungkap, ia sengaja menyiapkan kejutan untuk menghargai pemerintah yang sangat berusaha menangkapnya walaupun gagal. Dia merasa bahwa sedikit kejutan mungkin akan dikenang. Namun dia juga senang, ternyata dia masih dikenal sebagai Kaito yang tidak pernah gagal. Bahkan aksinya sekarang tidak disangka oleh siapapun, semua orang lengah dengan apa yang dilakukan oleh dia.
"Bagaimana menurutmu aksi si Kaito itu?" Tanya yuuki kepada Kaito. "Kaito pencuri itu? Biasa aja sih, apa yang keren dari dia?" Balas Kaito sembari membaca komiknya "eh tapi, nama mu bisa sama ya dengan nama dia, tapi bedanya kamu gapernah mencuri, kamu anak paling nurut dan baik yang pernah aku kenal" kata yuuki sambil menggoda Kaito, "lho, kamu pikir yang namanya Kaito cuma aku gitu? Mana mungkin aku nyuri jam segede titan kaya gitu, mending aku belajar aja dirumah biar pinter, nilaiku lebih penting tau" kata Kaito, dia tau bahwa yuuki mencoba menggodanya. Mereka duduk di bangku taman sekolah, mereka memang sering berduaan dan dikira menjalani hubungan oleh siswa dan guru, namun mereka hanyalah teman. "Nanti pulang sekolah ke museum yuk, katanya ada barang bersejarah baru yang nilainya tinggi banget! Katanya beberapa bagiannya terbuat dari berlian dari berjuta tahun lalu, aku penasaran banget, kamu mau gak nemenin aku ke museum?" Yuuki meminta kepada kaito sambil memelas, agar Kaito mau menemaninya. "Museum? Benda bersejarah? Serius kamu?" Kata Kaito, yah dia selalu bersemangat kalo mendengar tentang benda bersejarah yang sangat berharga "iyalah, kapan aku berbohong ke kamu? Jadi mau apa nggak? Kalo gamau aku sendiri aja!" Ucap Yuuki. Kaito tersenyum tipis, dia tau apa yang akan dia curi selanjutnya, dan dia akan mulai dari sini, "ayo, aku juga mau lihat barang yang kamu sebut itu" jawab Kaito sembari tersenyum.